Jumat, 29 Mei 2015

Merdekaku Berbeda

      Aku seorang bedebah. Kalau manusia sebenarnya juga barang, aku pasti kaukira sampah. Tak ada yang istimewa pada diriku tetapi ada sedikit perbedaan di antara kita. Kalian adalah gundik bagi siklus yang bernama sejarah, aku bukan. Kalian hidup dalam segala kepalsuan, aku yakin, aku lihat dan aku bukan. Kalau kalian menyangkal apa yang kubilang kepalsuan dengan mengatakan itu sebagai sebuah sikap bertanggungjawab, aku kasihan. Kalian bilang manusia harus bisa berlaku etis, kalau boleh dan kalau bisa aku ingin jadi binatang.
      Aku adalah manusia yang tidak ingin tunduk kepada satu pun tuan bahkan kepada kehidupan ini. Aku hanyalah orang yang ingin mencoba merdeka secara utuh. Bukan merdeka yang pura-pura seperti hidup kalian yang keruh oleh warna-warni. Jenis kehidupan yang terlalu banyak didandani, sehingga menciptakan estetika yang terpaksa. Hidup merdeka yang ingin kucapai adalah sebuah seni takterbeli yang dapat membuat kilau berlian paling besar di dunia menjadi murahan bila berada didekatnya.
      Aku adalah orang yang ingin merdeka bahkan dari bayangangannya sendiri. Dan kupikir hanya dengan tinggal di salah satu dari dua tempat, aku bisa mewujudkan keinginan itu. Kalau bukan, ruang yang sama sekali terang karena disinari dari segala penjuru. Kalau tidak, ruang yang tidak bisa dimasuki oleh siapapun, apapun, seberkas cahaya sekalipun. Ya, kurasa hanya kedua tempat itu yang mampu membunuh semua bayang-bayang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar